4 Search Intent yang Harus Anda Pahami untuk Bisa
Menentukan Nilai Pada Sebuah Keyword
Selama ini kita menganggap semua keyword itu sama
....hanya sebagai sebuah “kata”.
Kenyataannya tidak demikian. Kita harus menilai keyword berdasarkan intent
dari pencarinya.
Tidak semua keyword itu sama.
Ada keyword yang dicari banyak orang, tapi sama sekali tidak berguna. Ada
juga keyword yang dicari nya kecil, Tapi Volume nya besar.
Search intent diartikan sebagai apa maksud atau tujuan dari pencarian yang
dilakukan.
Contoh :
...Ada orang yang melakukan pencarian di Google dengan keyword berikut :
1. “Laptop HP”
2. “Beli Laptop HP”
3. “Beli Laptop HP dibawah 5 Jutaan”
Kira-kira apa hasil yang mereka harapkan dari hasil pencarian masing-masing
keyword Tersebet?
Coba bayangkan.
Wajarnya seperti ini (nomornya berdasarkan urutan di atas):
1. Ingin Mengetahui Jenis laptop dari
web resmi HP
2. Ingin Membeli Laptop HP
3. Ingin Mencari Artikel rekomendasi
Laptop HP Berdasarkan Harga
Masuk Akal kan?
Dengan mengetahui Intent, tersebut kita bisa membayangkan konten apa yang
diinginkan oleh pencari.
Begitulah cara kerja Google.
Google Paham bahwa orang yang menggunakan kata kunci “Beli Laptop HP” ingin
mencari web jual-beli untuk Laptop HP. Maka dari itu konten yang menggunakan
kata kunci pertama tidak mungkin dapat peringkat satu di google.
Bagaimana dengan keyword “Laptop HP” ?
Google paham bahwa pencari menginginkan artikel resmi dari produk Laptop
HP, maka dari itu Google menampilkan website resmi HP. Maka Dari itu website
sulit bersaing di keyword ini.
Itu lah Search Intent. Lebih lengkapnya kita bisa membagi search intent,
dengan 4 kategori.
#1. Search Intent - Informational
Seperti namanya, orang yang menggunakan keyword informational pasti butuh
artikel informasi dengan cepat.
Contohnya :
1. “kalori tempe”
2. “siapakah presiden pertama Amerika
Serikat”
3. “Apa Bahaya Merokok”
4. “Gejala HIV dan penyebabnya”
Maka dari itu konten yang harus kita berikan harus berupa informasi.
Tapi ada yang harus diperhatikan.
Google Tahu bahwa user ingin mendapatkan informasi dengan cepat, maka
seringkali untuk keyword yang sifat nya informational, Google sudah memberikan jawabannya
langsung.
Seperti ini:
Ini
namanya quick answer box.
Gara – Gara fitur google ini, pengunjung tidak perlu pergi ke website
manapun lagi.
Di indonesia masih jarang tapi kedepannya pasti.
Jadi hati – hatilah dalam memilih keyword, Meskipun Volumenya tinggi belum
tentu akan menghasilkan pengunjung yang banyak.
#2. Search Intent – Navigational
Keyword jenis ini volume nya besar, tapi tidak ada manfaat nya.
Biasanya pengunjung ingin langsung mengunjungi website resminya.
Contoh :
Pengunjung menggunakan keyword seperti dibawah ini
1. “Kaskus”
2. “Facebook”
3. “Yahoo”
Tapi Pengunjung hanya menggunakan Google untuk sarana “Numpang Lewat” saja.
Jadi, Hindari Keyword ini.
#3. Search Intent – Commercial Investigation
Ketika kita ingin membeli suatu produk, kita tidak mungkin langsung
membelinya, apalagi yang harganya tinggi. Pasti kita menggunakan Google untuk
mencari informasi Produk yang ingin kita beli.
Kita akan baca – baca informasi produk tersebut terlebih dahulu sebelum
membeli nya.
Inilah keyword Commercial Investigation.
Keyword yang kita gunakan ketika ingin
mempelajari tentang produk/jasa tertentu sebelum membeli.
Contoh:
1. “HP Android Dibawah 5 Jutaan”
2. “Harga kamera nikon d7000”
3. “tempat kursus les bahasa inggris dibandung”
4. “web hosting terbaik diindonesia”
Meskipun mereka tidak langsung membeli
jasa/barang kita setidaknya mereka berpikir – pikir dulu sebelum membeli. Tugas
kita adalah meyakinkan mereka.
Kalau anda ingin menjual produk/jasa,
gunakanlah keyword jenis ketiga ini lalu arahkan ke produk/jasa yang anda jual,
lalu siapkan kontent yang berkualitas dan tepat sasaran.
#4. Search Intent – Transactional
Ini tingkatan yang paling tinggi.
Orang yang mencari di google dengan keyword
Transactional berarti sudah siap membeli produk/jasa.
Contoh :
1. “beli sepatu bola adidas”
2. “beli baju batik”
3. “beli bola basket”
Kalau anda menjual produk atau
jasa, anda harus punya keyword ini.
Meskipun
volume pencariannya sedikit, tapi tingkat konversinya sangat besar.
Dibandingkan dengan keyword informational, volume besar tapi konversi kecil.
Tapi sayangnya persaingan untuk keyword ini sulit.
Apalagi jika anda menjual produk – produk populer. Anda akan sulit
mendapatkan pembeli karena sudah ada web eCommerce raksa seperti Lazada,
Tokopedia, MatahariMall dll.
Website baru akan sulit mendaptkan posisi di google.
Oleh karena itu selanjutnya kita akan bahas, bagaimana strategi keyword
yang tepat.
Memahami Strategi Keyword
Ada yang volumenya besar tapi nilainya kecil
(informational), ada juga yang volumenya kecil tapi nilainya besar
(transactional).
Sebelum itu saya akan memberitahu anda, 1
Kesalahan yang Umum dalam SEO dan marketing umum:
Terlalu Fokus ke Kata Kunci Transactional.
Maksudnya, semua konten yang ada dihalaman
website hanya fokus ke 1 keyword saja yaitu keyword Transactional. Keyword yang
lain diabaikan
Jangan lakuka seperti itu.
Akibat nya :
1.
Pengunjung tidak akan puas dengan informasi
yang diberikan pada website tersebut.
2.
Website anda terlihat mencurigakan/tidak
terpecaya.
3.
Sulit mendapatkan peringkat tinggi karena
konten nya tipis
Maka dari itu, anda harus mempunya 3 jenis
keyword tadi : informational, commercial investigation, dan transactional.
Jumlahnya?
Tergantung.
Jika anda sanggup membuat banyak konten, maka
informational harus lebih banyak daripada commercial investigation dan
transactional.
Kalau tidak mampu, maka commercial
investigation lebih banyak.
Yang penting perhatikan 2 Hal Berikut :
·
Jangan terfokus pada Transactonal keyword saja,
Kualitas harus lebih diutamakan daripada kuantitas
·
Keyword informational harus masih berhubungan ke
produk/ jasa yang dijual.
Kira-kira seperti itu.
Sekian dari saya, kurang lebih nya Mohon Maaf,
Terima Kasih.
Jangan Lupa komen dan Share yaa.